Tahapan Kanker serviks
Seorang artis pernah dikabarkan meninggal karena kanker
serviks. Santer tersiar bahwa penyebab kanker tersebut berasal dari
pasangannya.
Terlepas
dari benar tidaknya kabar tersebut, penularan kanker serviks memang melalui
kontak seksual. Kurang berhati-hati di dalam memilih pasangan tidak hanya bisa
menimbulkan penyakit tetapi bisa lebih fatal lagi, yaitu kematian. Setelah
mengetahui hal ini, apakah Anda masih mau memilih pasangan sembarangan?
Kanker
leher rahim atau kanker serviks merupakan penyebab terbanyak dari semua jenis
kanker. Tentu saja kanker ini hanya menyerang wanita, karena yang memiliki
serviks hanya kaum hawa. Penyebabnya 99,7% adalah karena virus HPV. Meskipun
demikian, tidak semua infeksi dari virus tersebut dapat menyebabkan kanker
serviks. Karena sebenarnya imunitas tubuh kita itu sangat kuat, bisa mengatasi sekitar
70% dari infeksi virus tersebut.
Kanker
serviks sebenarnya bisa disembuhkan, asalkan diketahui pada tahap awal.
Sayangnya kanker ini justru tidak menimbulkan gejala awal. Kalaupun ada hanya
berupa keputihan yang tidak khas. Bahkan, kebanyakan malah baru diketahui pada
tahap lanjut, yaitu dengan gejala berupa: keputihan/cairan encer berbau,
pendarahan sesudah senggama, pendarahan sesudah menopause, pendarahan di luar
siklus haid, sulit buang air kecil, dan nyeri di daerah panggul.
Peningkatan
risiko kanker ini akan terjadi pada wanita yang berhubungan seksual sebelum
usia 17 tahun, gonta-ganti pasangan seks dan berhubungan seks dengan pria yang
sering berganti pasangan seks, infeksi berulang di daerah kelamin, wanita
perokok, wanita berusia lebih dari 30 tahun, penderita HIV atau lupus, dan
wanita yang sering melahirkan.
Kanker
serviks dapat dideteksi dengan beberapa cara, yaitu pap smear, Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA), kolposkopi, pemeriksaan Sitologi Serviks Berbasis Cairan
(SSBC) dan HPV-DNA. SSBC bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sel-sel
abnormal di serviks (leher rahim), sedangkan HPV-DNA untuk mengetahui ada
tidaknya Human Papilloma Virus (HPV) tipe risiko tinggi yang ada di dalam
contoh sel serviks Anda. Sekitar 99,7% kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe
risiko tinggi yang menetap di dalam serviks.
Selama
masih stadium 0 (nol)/prakanker, kanker serviks masih bisa sembuh 100%. Bila
sudah stadium 1, peluangnya menurun menjadi 80%. Begitupun seterusnya, semakin
meningkat stadiumnya maka peluang sembuhnya semakin kecil. Apalagi kalau sudah
mencapai stadium 4, kanker sudah sampai ke organ lain yang jauh seperti anus,
hati, ginjal, paru-paru, dan tulang peluang sembuhnya hanya 0-5%.
Salah
satu cara pencegahan dari penyakit ini adalah dengan menggunakan vaksin HPV. Tetapi
sayangnya vaksin tersebut hanya bisa mengatasi 9 dari 13 tipe HPV risiko tinggi.
Oleh karena itu, pemeriksaan dini tetap dibutuhkan.
Sebagai
langkah pencegahan lain biasakanlah diri untuk melakukan hal-hal berikut:
1. Lakukan
pap smear secara teratur
2. Tidak
berganti-ganti pasangan seksual
3. Berhati-hati
di dalam memilih pasangan
4. Mengkonsumsi
makanan kaya nutrisi
5. Menjaga
kebersihan diri dan lingkungan
6. Membersihkan
area kewanitaan setiap saat dengan tisu
7. Mengganti
celana dalam minimal 2 kali sehari, dan
8. Tidak
merokok
Begitu
bahayanya penyakit kanker ini sehingga tindakan pencegahannya tidak bisa
disepelekan. Bagi para wanita lajang yang hendak menikah, kenalilah calon suami
Anda dengan baik. Jangan sampai Anda menyesal karena pasangan ternyata menjadi
sumber penularan dari virus HPV kepada Anda.
Sumber tulisan & gambar:
Prodia.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar